Shahih Bukhari [ jilid 1]



Tidak diragukan lagi bahwa kitab Shahih Al Bukhari merupakan kitab hadits paling otentik di muka bumi ini. Penulisnya, Imam al-Bukhari -rahimahulloh- , hanya mencantumkan hadits-hadits shahih di dalamnya dengan syarat-syarat periwayatan (yang begitu ketat. Bahkan, untuk memantapkan pilihannya beliau tidak segan-segan untuk shalat Istikharah dua rakaat setiap akan mencantumkan haditsnya di kitabnya itu sebagai bukti keseriusan dan pertanggungjawaban beliau di hadapan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala . Maka sangatlah wajar apabila kitab ini dinobatkan sebagai kitab yang kandungannya paling otentik setelah kitab suci al-Quran. Dan, pantaslah kiranya setiap usaha untuk melemahkan kitab ini selalu terbantahkan.

Ribuan hadits terkandung di dalamnya. Beberapa di antaranya sangat sulit bagi orang awam untuk memahami maknanya, lebih-lebih menyelaminya. Padahal, dari awal sampai akhir, kitab ini menyuguhkan banyak sekali pelajaran dan faedah yang sangat berguna bagi kehidupan seorang Muslim dan umat manusia secara keseluruhan. Tidak hanya dalam masalah’aqidah dan ibadah, juga ke masalah etika/adab, sosial, politik, , dan lain sebagainya.Tentunya dalam koridor Sunnah Nabawiyyah
Demikian pula dengan Kitab Shahih Muslim adalah salah satu dari kitab yang paling sahih setelah al-Qur’an, selain Shahih Al Bukhari.
Imam Muslim -rahimahullah- sangat teliti dalam mempelajari para rawi, menyeleksi yang diriwayatkan, dan membandingkan antara riwayat yang satu dengan lainnya, meneliti susunan lafaznya dan memberikan petunjuk bila terdapat perbedaan pada lafaz-lafaz itu. Dari usaha ini menghasilkan kitab sahih yang menjadi rujukan bagi para peneliti dan para ulama.
Imam Muslim -rahimahullah- menyaring hadis yang dimasukkan dalam kitabnya itu dari ribuan hadis yang telah didengarnya. Dia pernah berkata: ‘Aku menyusun kitab sahih ini hasil dari 300.000 hadis.”
Kitab sahih ini adalah hasil dari kehidupan yang penuh berkah, yang ditulis di mana saja ia berada, baik dalam waktu sempit maupun lapang. Dia mengumpulkan, menghafal, menyaring dan menulis sehingga menjadi sebuah kitab sahih yang sangat baik dan teratur. Dia dan beberapa muridnya menyelesaikan penyusunan kitab sahih itu dalam waktu lima belas tahun. Ahmad bin Salamah -rahimahullah- mengatakan: “Aku menulis bersama Muslim untuk menyusun kitab sahih itu selama lima belas tahun. Kitab itu berisi 12 000 hadis.
Kita tidak perlu heran bila Imam Muslim -rahimahullah- sangat bangga dengan kitab sahihnya itu. Dia pernah berkata sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah yang diterimanya, “Apabila penduduk bumi ini menulis hadis ini selama 200 tahun, maka mereka hanya berputar sekitar kitab ini saja.”
Sebagian ulama Ahli Hadits mengatakan bahwa kitab Shahih Muslim lebih baik jika dilihat dari segi sistematika penyusunan bab dan lebih mudah difahami sehingga membantu para penuntut ilmu dalam memahami ilmu agama ini.,
Dan termasuk di antara keutamaan Shahih Muslim adalah apa yang disampaikan oleh Makkiy bin Abdan -rahimahullah- , salah satu huffazh dari Naisabur, ia berkata, “Saya telah mendengar Muslim bin Al-Hajjaj berkata, “Seandainya para ahli hadits menulis selama dua ratus tahun, maka tulisannya itu akan berkisar pada musnad ini” yakni Shahih Muslim. la melanjutkan, “Dan saya telah mendengar Muslim mengatakan, “Suatu ketika saya memperlihatkan kitabku ini kepada Abu Zar’ah Ar-Razi, maka setiap : isyaratkan oleh beliau bahwa dalam hadits tersebut ada illat (cacat) segera saya tinggalkan, dan setiap hal yang beliau komentari bahwa itu adalah shahih serta tidak memiliki Illat maka saya takhrij.” [lihat siyar alam nubala : 12/568).
yang lainnya menyebutkan, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Bakar Al-Khathib Al-Baghdadi (lihat : tarikh al baghdad: 13/101),dengan isnadnya yang dari Muslim Rahimahullah, ia berkata, "Saya telah menyusun Shahih ini berupa 300.000 (tiga ratus ribu) hadits yang saya dapat dari mendengar (sima')."

Inilah terjemah dari kedua kitab induk hadits edisi lengkap [ bukan ringkasan], yang ditahqiq oleh Syaikh Muhammad Fuad Abdul Baqi -rahimahulloh- .